Dalam sebuah kegiatan ekonomi, tentu selain menjumpai adanya produsen dan distribusen kita pun hendaknya juga akan menjumpai adanya konsumen. Dimana konsumen yang dimaksud disini pun umumnya dapat pula disebut dengan istilah lain, katakan saja seperti customer atau pelanggan dan masih banyak lagi. Karena dapat diketahui, jika penyebutan bagi orang orang yang menikmati atau menggunakan suatu produk barang maupun jasa dari sebuah perusahaan ini biasanya memang memiliki penyebutannya masing masing tergantung pada bidang industrinya. Namun yang jelas disetiap bidang tersebut tentunya akan memiliki tipe pelanggan yang berbeda beda.
Mengingat secara garis besar sendiri, sebetulnya dapat disebutkan jika konsumen atau pelanggan ini sendiri pun hendaknya memang adalah perwujudan dari sebuah istilah yang biasanya dipakai untuk menyebutkan seorang individu, kelompok, atau bahkan perusahaan yang diketahui berperan sebagai pembeli, pengguna dan penikmat barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu produsen atau penyedia barang maupun jasa dari berbagai lini bidang industri tersebut. Oleh sebab itu, biasanya mereka akan memiliki penyebutannya sendiri untuk para pelanggannya, sebagai bagian untuk menunjukan profesionalitas, kepercayaan, penghormatan dan dedikasi pada pelanggan.
Dimana dapat diketahui jika adapun penyebutan penyebutan umum bagi para pelanggan yang biasanya banyak kita dengar atau terapkan berdasarkan bidang industrinya tersebut pun diantaranya adalah seperti, nasabah yang biasanya akan banyak diterapkan pada industri perbankan, asuransi maupun lembaga keuangan lainnya, dan dimaksudkan untuk menyiratkan hubungan kepercayaan jangka panjang yang dibangun dengan lembaga keuangan. Pasien, yang tentu saja diterapkan pada lini kesehatan seperti rumah sakit, praktik dokter, klinik, maupun fasilitas medis lainnya, dan dimaksudkan untuk menekankan bahwa mereka sedang dalam masa pengobatan atau pemulihan
Selanjutnya ada juga pelanggan yang biasanya disebut dengan istilah klien, dimana penyebutan ini umumnya memang banyak dijumpai pada bidang industri yang bergerak pada bidang bisnis, hukum, konsultasi dan sejenisnya yang biasanya berada pada lingkungan profesional, misalnya saja seperti sebuah perusahaan besar, firma hukum, kantor akuntan publik, dsb, dan umumnya dimaksudkan untuk menunjukan hubungan yang lebih profesional dan personal. Serta user atau pengguna, yang umumnya akan dipakai untuk menyebutkan pelanggan dalam konteks teknologi, atau mereka yang menggunakan suatu aplikasi, platform digital, dan sejenisnya.
Namun meskipun secara garis besar keberadaan mereka hendaknya memang sama sama berperan sebagai seorang pelanggan yang menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Tetapi tidak dapat dipungkiri, jika sebutan yang beragam tersebut pun hendaknya memang sengaja dimaksudkan agar penyebutan kepada pelanggan terasa lebih spesifik dan mencerminkan sifat hubungan atau layanan yang diberikan, sekaligus membantu mendefinisikan peran juga ekspetasi yang berbeda. Sehingga memahami beberapa jenis penggunaan sebutan untuk para pelanggan berdasarkan bidang industri yang dijalani pun kemudian bisa dianggap sebagai hal yang krusial untuk diperhatikan.
Yang mana adanya hal tersebut pun tentu saja bisa terjadi, dikarenakan dengan memahami terminologi, atau ilmu yang mempelajari tentang batasan atau definisi istilah serta penggunaannya dalam berbagai bidang ini, hendaknya secara garis besar memang dapat membantu suatu perusahaan maupun penyedia barang dan jasa dalam setiap bidang mampu berkomunikasi dengan lebih efektif, yang kemudian bisa membuat mereka merasa lebih mudah pula untuk membangun strategi dan interaksi layanan yang lebih sesuai serta efisien. Apalagi dapat diketahui pula, jika sebetulnya pelanggan sendiri pun hendaknya juga terbagi menjadi beberapa tipe pelanggan, seperti berikut ini:
Daftar Isi
ToggleTipe Tipe Pelanggan Dalam Belanja Dan Cara Mengatasinya
Selain diharuskan untuk bisa memberikan pelayanan terbaik melalui kualitas dan keoptimalan produk barang maupun jasa yang dihasilkan kepada pelanggan. Hendaknya sebagai pelaku usaha atau pihak penyedia yang ingin mengembangkan strategi pemasaran, meningkatkan skala penjualan dan juga layanan pelanggan secara lebih efektif, umumnya kita pun diharuskan pula untuk dapat mengenali tipe tipe pelanggan beserta dengan bagaimana cara mengatasinya, yang biasanya dapat dianalisa melalui beberapa segmen atau karakter yang biasanya secara tidak sadar mereka bawa ketika sedang berkunjung, bertemu, serta memesan dan membeli produk.
Dan adapun sejumlah hal atau segmen dan poin yang diketahui membuat para pelanggan ini dapat dikategorikan ke dalam tipe tipe yang berbeda diantaranya adalah dikarenakan adanya kebutuhan dan masalah yang berbeda, dimana para pelanggan ini biasanya memang memiliki kebutuhan dan masalah berbeda beda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula. Memiliki motivasi atau tujuan pembelian yang beragama, baik itu membeli karena kebutuhan mendesak atau membeli karena keinginan implusif saja. Dan juga karena perilaku pembelian unik dan khas yang biasanya membutuhkan treatment berbeda dan perlu disesuaikan dengan karakter pelanggan tersebut.
Karena tidak dapat dipungkiri, jika mengenali apa saja tipe tipe pelanggan beserta dengan bagaimana cara mengatasi tipe pelanggan tersebut berdasarkan dengan karakter maupun kebutuhannya, hendaknya memang merupakan salah satu kunci fundamental yang akan membantu kesuksesan bisnis dapat berjalan lancar dan berjangka panjang. Dimana adanya hal tersebut pun hendaknya memang bisa saja terjadi dikarenakan dengan mengenali tipe pelanggan dan juga mengetahui cara mengatasinya, nantinya kita dapat lebih menjamin tingkat kepuasan pelanggan, karena biasanya mereka akan memiliki ekspetasi, kebutuhan, dan cara komunikasi berbeda.
Selain itu, kita pun umumnya juga dapat membangun dan mempertahankan loyalitas pelanggan karena dengan mengenali tipe dan mengetahui bagaimana cara mengatasinya, kita dapat membuat seorang pelanggan menjadi lebih nyaman dan percaya kepada kita dan memungkinkan untuk terbentuknya hubungan kerja sama yang lebih kuat. Serta mampu meningkatkan penjualan, keuntungan dan juga sumber daya bisnis, karena dengan melakukan pendekatan yang tepat untuk setiap tipe pelanggan ini, nantinya kita dapat meminimalkan konflik dan keluhan yang mungkin saja akan mendatangkan masalah dan kerugian, baik kerugian dalam bentuk materil maupun nonmateril.
Mengingat kita secara garis besar memang tidak bisa memilih untuk menghadapi tipe pelanggan yang seperti apa, sehingga dengan mengenali apa saja tipe tipe pelanggan dan juga bagaimana cara tepat untuk mengatasi mereka, tentu nantinya kita dapat menyusun strategi yang lebih tepat, dan bisa mencegah eskalasi konflik dan mengelola ekspektasi para pelanggan tersebut dengan lebih baik, selain daripada memang diharuskannya untuk menjalankan protokol khusus untuk menangani pelanggan yang diantaranya adalah seperti mendengarkan secara aktif, meminta maaf, dan menawarkan solusi yang jelas. Dan adapun beberapa tipe pelanggan beserta dengan cara mengatasinya yang setidaknya penting untuk diketahui, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Pelanggan Baru
Tipe pelanggan pertama yang secara umum tentu banyak kita jumpai adalah tipe pelanggan baru. Dimana sesuai dengan penyebutannya, pelanggan satu ini hendaknya memang merupakan istilah yang dipakai untuk menyebutkan seorang individu atau entitas yang baru pertama kali datang dan melakukan pembelian maupun menggunakan layanan dari suatu usaha, sehingga secara garis besar tentu saja belum memiliki riwayat pembelian atau hubungan jangka panjang dengan perusahaan. Dan didasarkan dari hal tersebut juga lah, mengenali bagaimana karakter dan mencari tau apa saja kebutuhan mereka menjadi hal krusial yang memerlukan adanya treatment khusus.
Karena sebagai pelanggan yang baru, tentu pengalaman pertama mereka akan sangat menentukan apakah mereka nantinya akan memutuskan untuk kembali lagi atau malah justru beralih ke kompetitor. Oleh sebab itu, cara mengatasi pelanggan baru ini hendaknya memang perlu dilakukan secara perlahan, berstrategi dan berfokus pada pembangunan kepercayaan, guna memastikan jika mereka bisa mendapatkan pengalaman positif yang nantinya akan mendorong pembelian berulang. Misalnya saja seperti dengan memberikan pengalaman pembelian yang mudah dan menyenangkan, melalui toko bersih dan tertata, serta proses pembayaran cepat.
Selain itu memberikan sambutan hangat dan ramah yang membuat mereka merasa dihargai, serta menyediakan informasi secara jelas dan mudah diakses pun secara umum juga sangat penting untuk dilakukan. Mengingat sebagai pelanggan baru tentu saja mereka masih memiliki banyak pertanyaan tentang produk, layanan, atau kebijakan yang dimiliki. Dan jangan lupa pula untuk memastikan jika kita tidak membiarkan mereka merasa dilupakan setelah transaksi pertama dengan cara memberikan alasan untuk kembali, baik itu melalui program loyalitas berupa membership maupun pemberian reward untuk pembelian pertama, maupun rekomendasi produk baru.
2. Pelanggan Berbasis Kebutuhan
Selain pelanggan baru, jenis atau tipe pelanggan selanjutnya yang secara umum juga diketahui sering kita jumpai adalah tipe pelanggan berbasis kebutuhan atau disebut juga dengan istilah need based customers, yaitu gambaran bagi seorang individu atau kelompok dan sebuah perusahaan yang melakukan pembelian karena mereka memiliki masalah spesifik yang perlu dipecahkan atau kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi. Sehingga mereka ini umumnya memang tidak akan terlalu terpengaruh oleh harga murah, promosi besar, atau tampilan yang menarik semata, melainkan memiliki fokus utama pada masalah fungsionalitas, efektivitas, dan kemampuan.
Dan karena bagi tipe pelanggan ini nilai sebuah produk atau jasa yang ditawarkan bukan terletak pada seberapa murah produk yang ditawarkan, melainkan pada seberapa baik produk itu dapat bekerja dan menyelesaikan kebutuhan mereka dikarenakan mereka lebih berorientasi untuk mencari solusi bukan sekadar barang atau jasa. Maka sudah barang pasti jika dalam penangannya pun kita harus menggunakan strategi strategi khusus, katakan saja seperti dengan mendengarkan secara aktif dan gali sebanyak mungkin informasi terkait apa saja yang mereka butuhkan untuk menunjukkan empati dan membangun kepercayaan.
Pastikan jika kita juga fokus pada manfaat dan solusi dengan cara menjelaskan bagaimana cara kerja produk atau jasa yang ditawarkan secara spesifik dapat memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan mereka dengan menujukan relevansinya dan berbasis pada bukti untuk memperkuat keyakinan mereka pada solusi yang kita tawarkan. Serta tawarkan beberapa opsi yang tepat dan bantu mereka untuk membandingkan dan memilih opsi terbaik berdasarkan prioritas mereka guna menunjukkan bahwa kita juga mengutamakan solusi untuk mereka, bukan hanya mendorong penjualan produk termahal.
3. Pelanggan Implusif
Jika berbicara tentang tipe konsumen yang gemar membuat keputusan pembelian paling cepat, maka kita setuju bukan jika tipe pelanggan implusif ini memang adalah jawabannya. Dimana dapat diketahui jika pelanggan tipe ini hendaknya memang adalah tipe yang sering membuat keputusan pembelian secara cepat, spontan, dan seringkali tidak terencana, karena biasanya mereka memang cenderung membeli suatu produk maupun menggunakan suatu jasa didasarkan dari dorongan sesaat, emosi, atau daya tarik visual daripada pertimbangan logis atau pun kebutuhan yang mendesak. Oleh sebab itu, pelanggan ini biasanya lebih mudah terpengaruh oleh penawaran yang menarik.
Yang mana, biasanya mereka mungkin akan masuk ke sebuah toko karena melihat adanya tampilan produk yang memikat, atau suasana belanja yang menyenangkan, tetapi keluar dengan barang yang sama sekali tidak ada dalam daftar belanja mereka. Dan didasarkan dari hal tersebut juga lah, untuk mengatasi pelanggan impulsif ini hendaknya kita memang akan dituntut untuk bisa menciptakan lingkungan dan penawaran yang memicu dorongan pembelian mereka. Misalnya saja seperti dengan menciptakan urgensi dan keterbatasan menggunakan penawaran yang hanya berlaku untuk periode singkat dan sangat menarik.
Atau bisa juga dengan menampilkan produk dengan daya tarik visual tinggi dengan cara menghadirkan adanya tawaran bundling yang terasa sangat menguntungkan dengan sedikit tambahan biaya. Dan jangan lupa juga untuk membuat proses pembelian semudah dan secepat mungkin, karena hambatan sekecil apapun bisa saja membuat mereka menjadi berubah pikiran. Karena tidak dapat dipungkiri, jika pelanggan impulsif ini secara umum memang mencari thrill dari pembelian yang cepat dan penawaran yang sulit dilewatkan, sehingga ada baiknya bagi kita untuk dapat menyusun strategi yang efektif untuk menarik dan melayani mereka.
4. Pelanggan Ekspresif
Seusia dengan namanya, tipe pelanggan satu ini hendaknya memang adalah tipe yang dipakai untuk menggambarkan para pelanggan yang sangat berorientasi pada interaksi sosial, emosi dan hubungan. Dimana dapay dikatakan jika secara garis besar mereka ini hendaknya memang cenderung lebih antusias, suka berbagi pengalaman atau opini, dan banyak bicara. Karena sebetulnya bagi mereka, proses belanja ini hendaknya bukan hanya tentang bagaimana look dari produk maupun jasa yang ditawarkan, melainkan juga tentang bagaimana pengalaman dan koneksi personal yang mereka rasakan ketika membeli atau menggunakan produk barang dan jasa tersebut.
Oleh sebab itu didasarkan dari hal tersebut juga lah, menghadapi pelanggan tipe ekspresif ini hendaknya memang memerlukan pendekatan yang umumnya lebih personal dan lebih disarankan berorientasi pada interaksi. Katakan saja seperti dengan cara mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian melalui kontak mata, anggukan, dan tanggapan verbal seperti “Saya mengerti” atau “Menarik sekali.” untuk membangun koneksi emosional dan menunjukkan bahwa kita peduli. Membangun keterlibatan personal dengan percakapan dua arah yang ramah untuk membuat mereka merasa lebih nyaman dan senang berbelanja.
Serta juga tunjukkan antusiasme dengan selalu bersikap ramah, tersenyum, dan tunjukkan semangat kita terhadap produk atau layanan yang ditawarkan agar mereka merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk berinteraksi dan membeli dari produk maupun jasa yang ditawarkan. Dan juga berikan opsi dan biarkan mereka berpartisipasi dalam proses pemilihan, karena umumnya mereka suka merasa dilibatkan dan memiliki kontrol atas keputusan. Tetapi perlu diingat pula, untuk menghadapi tipe pelanggan ini, ada baiknya untuk berhati hati dengan informasi yang terlalu berlebihan, karena mereka bisa cepat bosan jika percakapan menjadi terlalu kering atau faktual.
5. Pelanggan Analisis
Bisa dibilang diantara tipe pelanggan lainnya, pelanggan tipe analisis ini memang adalah pelanggan yang paling sering dijuluki paling rasional dan informatif. Karena secara garis besar pelanggan ini hendaknya merupakan tipe yang biasanya akan membuat keputusan pembelian berdasarkan fakta, logika, data, bahkan juga riset mendalam. Oleh sebab itu, didasarkan dari hal tersebut juga lah, pelanggan dengan tipe ini umumnya memang tidak akan mudah terpengaruh oleh emosi, tren, atau promosi yang terlalu bombastis. Tetapi sebaliknya, mereka justru akan melakukan investigasi menyeluruh, membandingkan opsi, dan mempertimbangkan setiap detail sebelum membeli.
Dan karena tipe pelanggan ini sering kali adalah orang orang yang menghargai transparansi, akurasi, dan bukti yang mendukung klaim suatu produk atau layanan. Maka ada baiknya ketika kita menghadapi pelanggan dengan tipe analisis ini kita melakukannya menggunakan pendekatan yang informatif, sabar, dan berbasis data. Misalnya saja seperti dengan menyediakan informasi produk yang lengkap serta akurat menggunakan bukti bukti maupun data pendukung. Serta libatkan staf penjualan yang memang memiliki produk knowladge mendalam serta posisikan diri sebagai penasihat yang membantu mereka menemukan solusi terbaik, bukan sekadar penjual.
6. Pelanggan Kritis
Merupakan kumpulan pelanggan yang secara umum biasanya dikenal cenderung suka mencari dan menyoroti kekurangan, kesalahan, maupun ketidaksempurnaan produk barang maupun layanan jasa yang ditawarkan, agaknya memang membuat tipe pelanggan kritis ini seringkali disalahpahami sebagai model pelanggan yang sulit dan suka mengeluh. Padahal mereka ini jika ditangan dengan baik dan tepat justru dapat menjadi sumber umpan balik yang berharga. Karena meskipun kadang kali keluhan atau kritik yang mereka ungkapan terlalu tajam, namun hal itu sering kali malah betulan menunjukkan area dari produk atau jasa kita yang benar benar perli di perbaiki.
Tetapi dengan keberadaan mereka yang sebetulnya secara aktif menganalisis, mengevaluasi, dan sering kali menyuarakan temuan negatif mereka dengan harapan adanya perbaikan atau solusi. Tentu sudah barang pasti jika hal tersebut pun membuat mereka menjadi sangat detail, perfeksionis, atau bahkan memiliki standar yang sangat tinggi. Dan oleh sebab itu, untuk mengatasi pelanggan kritis ini setidaknya kita memang memerlukan kesabaran, profesionalisme, dan pendekatan strategis. Katakan saja seperti dengan selalu memberikan simpati penuh dan mendengarkan atau menuliskan keluhan mereka tanpa interupsi.
Mengakui kesalahan dan jangan mencari alasan atau menyalahkan pihak lain, karena permintaan maaf yang tulus dapat meredakan kemarahan dan membangun kembali kepercayaan, sekaligus menunjukkan integritas bisnis. Hindari perdebatan atau pembelaan diri, dan fokus pada pemecahan masalah, bukan pada pembuktian siapa yang benar atau salah karena hanya akan memperburuk situasi dan membuat pelanggan merasa tidak dihargai. Ajukan pertanyaan klarifikasi jika ada bagian dari keluhan yang kurang jelas untuk memahami akar masalah dengan tepat agar dapat memberikan solusi yang efektif. Serta tawarkan solusi konkret untuk menunjukkan komitmen.
7. Pelanggan Loyal
Terdiri dari para orang orang yang biasanya secara konsisten memilih untuk membeli produk atau menggunakan layanan jasa dari suatu bisnis dalam jangka waktu lama dan terus berulang, bahkan ketika dirinya dihadapkan dengan pilihan atau penawaran lain, secara tidak langsung memang menjadikan mereka pantas dianggap sebagai tipe pelanggan loyal. Dan dapat dikatakan jika pelanggan dengan tipe loyal ini hendaknya adalah sebuah aset penting dan paling berharga bagi setiap bisnis, karena keberadaan dari tipe pelanggan satu ini hendaknya memang tidak hanya mampu menghasilkan pendapatan berulang saja, tetapi juga bisa menjadi duta merek yang kuat pula.
Dimana adanya hal tersebut pun tentu saja dikarenakan pelanggan dengan tipe loyalitas ini yang secara keseluruhan memang telah membangun kepercayaan yang kuat terhadap merek maupun perusahaan dan bahkan juga merasa telah memiliki ikatan emosional atau afinitas yang kuat. Oleh sebab itu, mereka umumnya akan secara teratur dan konsisten melakukan pembelian, tidak sensitif terhadap harga dan lebih memprioritaskan kepercayaan, dan cenderung memaafkan kesalahan kecil atau insiden yang tidak disengaja. Maka dari itu mengatasi pelanggan loyal ini bukanlah tentang mengatasi masalah, melainkan tentang memelihara dan memperkuat hubungan.
Yang mana, didasarkan dari hal tersebut juga lah untuk mengatasi pelanggan dengan tipe ini hendaknya kita bisa untuk memberikan apresiasi dan pengakuan khusus melalui pemberian diskon eksklusif, hadiah ulang tahun, akses awal ke produk baru, dan sejenisnya. Selain itu memberikan prioritas layanan dengan menawarkan rekomendasi produk yang relevan atau komunikasi yang dipersonalisasi dengan nilai nilai tambah konsisten pun secara umum juga sangat disarankan, karena dapat menunjukan bahwa kita menghargai waktu dan kebutuhan mereka, sekaligus menciptakan momen berkesan untuk memperkuat hubungan emosional.
8. Pelanggan Potensial
Pelanggan dengan tipe potensial adalah tipe pelanggan selanjutnya yang bisa dibilang juga cukup umum dijumpai, dimana dapat diketahui jika yang dimaksud dengan pelanggan potensial ini sendiri sebetulnya adalah gambaran untuk menyebutkan orang orang atau pelanggan yang belum pernah membeli produk atau layanan, namun memiliki kebutuhan dan minat dengan karakteristik yang menunjukan bahwa mereka kemungkinan besar akan menjadi pelanggan kita. Atau dapat pula disimpulkan jika pelanggan dengan tipe ini umumnya adalah orang orang yang belum siap melakukan pembelian, namun memiliki potensi besar untuk menjadi pelanggan baru atau bahkan tetap.
Dan karena tipe pelanggan satu ini biasanya adalah mereka yang diindikasikan sudah menujukan minat awal, maka dalam mengatasinya hendaknya kita memang akan lebih difokuskan untuk membangun hubungan dan membimbing mereka melalui proses pengambilan keputusan hingga pada akhirnya mereka siap untuk membeli. Dimana adapun cara yang bisa dilakukan untuk mengusahakan tersebut, diantaranya adalah seperti dengan memberikan informasi dan edukasi yang relevan dengan kebutuhan pelanggan tersebut. Membangun hubungan melalui komunikasi yang terpersonalisasi sesuai dengan minat spesifik pelanggan.
Atau bisa juga dengan menawarkan insentif sebagai nilai tambah di awal, misalnya saja seperti melalui pemberian free trial produk, konsultasi gratis, dsb, guna menghilangkan keraguan dan mempercepat keputusan pembelian. Namun penting untuk diingat juga, bahwa para pelanggan dengan tipe potensial ini hendaknya merupakan orang orang yang membutuhkan waktu pula untuk memutuskan pembelian. Sehingga ada baiknya bagi kita untuk tetap fokus membangun kepercayaan dan menunjukan nilai terlebih dahulu, karena tidak dapat dipungkiri bila dorongan penjualan yang terlalu ini bisa membuat pelanggan ini malah menjauh dan mengurungkan minat beli.
9. Pelanggan Pemburu Diskon
Untuk tipe pelanggan selanjutnya sekaligus terakhir yang dikenal juga cukup umum untuk dijumpai adalah pelanggan pemburu diskon. Dimana sesuai dengan penyebutannya, pelanggan tipe ini hendaknya memang adalah model model pembeli yang biasanya termotivasi untuk membeli suatu produk dan menggunakan suatu jasa ketika terdapat diskon atau potongan harga serendah dan sebaik mungkin untuk uang yang mereka keluarkan. Karena tidak dapat dipungkiri, jika mereka ini umumnya memang cukup sensitif dengan harga dan akan secara aktif mencari penawaran, promosi, diskon, maupun kupon terbaik.
Yang mana, didasarkan dari hal tersebut juga lah pelanggan dengan tipe ini biasanya memang memiliki loyalitas yang bergantung pada seberapa baik penawaran yang bisa mereka dapatkan, sehingga bisa dikatakan mereka memang tidak akan ragu untuk beralih ke kompetitor jika menemukan harga yang lebih murah. Dan didasarkan dari hak tersebut juga lah, tipe pelanggan ini umumnya adalah orang orang yang sangat rasional dalam keputusan pembelian dari segi finansial, namun kurang loyal secara emosional. Jadi untuk mengatasi pelanggan dengan tipe ini setidaknya kita memang disarankan untuk bisa menawarkan produk atau layanan dalam berbagai tingkatan harga.
Selain itu, umumnya kita pun juga dapat secara gencar melakukan promosi dan diskon terencana yang bisa diselenggarakan dengan cara musiman untuk membantu kita dalam mengelola ekspetasi mereka tanpa harus memberikan diskon terus menerus. Dan jangan lupa untuk selalu menekankan pula value dan manfaat jangka panjang pula dari produk maupun jasa yang ditawarkan guna membantu mereka melihat bahwa investasi awal yang lebih tinggi hendaknya dapat menghasilkan penghematan atau kepuasan lebih besar dalam jangka panjang, namun tetap dengan strategi psikolog harga guna menciptakan urgensi untuk membeli.
Nah itulah dia beberapa tipe pelanggan beserta dengan bagaimana cara tepat mengatasinya, yang sebetulnya bukanlah sebuah pilihan yang bisa dihindari atau dilewatkan oleh para pelaku usaha. Melainkan merupakan sebuah keharusan strategis, atau bahkan bisa dibilang juga merupakan tanggung jawab yang wajib diperhatikan dan dilakukan, Karena tidak dapat dipungkiri, jika dengan mengenali tipe tipe pelanggan dan mengetahui cara mengatasinya ini, hal tersebut nantinya tentu akan memungkinkan terjadinya pendekatan yang lebih personal dan juga efisien, yang pada akhirnya akan lebih membuka peluang keuntungan lebih besar dan maksimal.
Karena tidak dapat dipungkiri, jika dengan pelayanan yang baik dan menyenangkan ini nantinya para pelanggan yang mempercayakan kebutuhannya pada kita tentu akan merasa lebih dihargai, nyaman, dan percaya dengan kinerja maupun kualitas produk serta jasa yang kita tawarkan. Contohnya saja seperti yang dilakukan oleh sebuah pabrik tas custom bernama CV. Karya Bintang Abadi, yang diketahui merupakan salah satu penyedia jasa pembuatan tas custom terbaik serta terpercaya untuk berbagai macam kebutuhan komersil, baik itu sebagai bagian dari media promosi suatu perusahaan, maupun sebagai bingkisan dan souvenir dari suatu perhelatan acara.
Dimana, diantara banyaknya vendor tas seminar yang menawarkan jasanya, bisa dibilang jika CV.Karya Bintang Abadi ini memang adalah salah satu yang dikenal terbaik dan terpercaya, untuk diandalkan sebagai jasa pembuatan tas custom andalan. Karena dapat diketahui jika dengan mempercayakan kebutuhan tas guna keperluan seminar universitas maupun jenis jenis keperluan bersifat komersil lainnya kepada pabrik tas custom seperti Karya Bintang Abadi ini, kita sebagai customer dijamin akan mendapatkan kepuasan dari hasil tas custom yang maksimal dan tentunya seusai dengan harapan maupun rancangan yang sudah dibuat.
Mengingat sebagai salah satu pabrik tas custom terbaik, terpercaya juga berpengalaman, Karya Bintang Abadi sendiri dalam hal ini pun umumnya memang diketahui tidak pernah gagal dalam menyediakan tas custom dengan hasil unggulan, baik itu melalui detail produk terbaik yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan keinginan customer, kualitas serta mutu terjamin yang tentunya memiliki durabilitas tinggi, proses pengerjaan cepat yang dapat disesuaikan dengan tenggat waktu kebutuhan, hingga harga terjangkau yang bisa diatur berdasarkan range budget atau anggaran dana yang telah ditetapkan oleh customer.
Dan dengan berbekal segala macam keunggulanya tersebut, tunggu apalagi? Segera hubungi CS Karya Bintang Abadi untuk melakukan pemesanan tas guna segala keperluan komersil. Terlebih di Karya Bintang Abadi ini, anda sebagai customer pun juga diketahui bukan hanya akan disuguhi tas dengan spesifikasi bermutu unggul saja, melainkan juga pelayanan terbaik, berupa proses pemesanan yang aman karena sudah berlegalitas, dan juga cara pemesanan cepat dan mudah yang nantinya akan dibantu secara langsung oleh para customer service ramah juga sigap, baik secara online maupun offline.
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel kami, jangan lupa untuk share pada orang terdekat anda agar tidak ketinggalan berbagai informasi menarik serta up to date seputar tas. Semoga bermanfaat!