Quality Control Tas Custom: Memastikan Produk Berkualitas Tinggi

quality control tas custom

bagikan artikel ini kepada teman

Jika berbicara tentang tahapan tahapan penting dalam sebuah proses produksi suatu barang, khususnya tas custom, tentu banyak dari kita akan setuju bukan jika quality control tas custom adalah salah satunya. Dimana adanya pernyataan jika quality control pada suatu proses produksi pada tas custom bisa dianggap sebagai bagian dari langkah krusial pun tentu saja tidak terlepas begitu saja dari bagaimana tindakan ini yang pada dasarnya memang merupakan bagian fundamental dari sebuah rangkaian manajemen kualitas yang umumnya wajib dilakukan oleh jasa konveksi atau produsen tas guna memastikan kemaksimalan pelayanannya.

Yang mana, adanya hal tersebut pun bisa dibilang juga sangat berjalan lurus dengan pengertian quality control sendiri yang dalam hal ini digambarkan sebagai sebuah rangkaian aktivitas atau tindakan yang biasanya secara pasti akan dilakukan oleh suatu konveksi atau produsen tas, dengan beberapa maksud serta tujuan. Katakan saja seperti untuk memastikan kualitas produk agar nantinya dapat sungguhan sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan standar dengan kelayakan yang baik sesuai kebutuhan pelanggan atau pasar. Untuk meminimalisir kecacatan atau kesalahan pada produk karena akan dilakukan inspeksi sebagai tindakan preventif dan pemisahan produk.

Serta bertujuan pula untuk meningkatkan efisiensi produksi karena dengan quality control ini para produsen bisa mendeteksi masalah lebih awal dan membantu mengurangi resiko kerugian karena ketidaksesuaian produk. Hingga menjaga kepuasan serta memelihara reputasi perusahaan dimata pelanggan karena kesigapannya dalam memastikan produk tas yang dihasilkannya sungguhan sudah memenuhi standar kualitas sesuai ketetapan, harapan dan kebutuhan pelanggan. Yang mana, didasarkan dari alasan alasan atau tujuan utamanya tersebut, maka wajar saja bukan jika QC ini dianggap memiliki peranan yang begitu penting dalam hal pemenuhan persyaratan kualitas.

Dan didasarkan dari hal tersebut juga lah, sebuah proses quality control tas custom dan produk produk sejenisnya ini umumnya pun juga diketahui akan selalu melibatkan sejumlah tahapan khusus, mulai itu dari menentukan standar kualitas dengan menetapkan kriteria serta spesifikasi terbaik, melakukan pemeriksaan secara berkala dan pengujian setelah barang jadi guna memastikan kesesuaian produk dengan standar kualitas, mengidentifikasi dan memisahkan produk yang sekiranya memiliki kecacatan dan tidak sesuai standar, memberikan tindakan korektif untuk memperbaiki cacat yang masih bisa diperbaiki, dan mencatat semua hasil QC sebagai laporan.

Dimana secara singkat sendiri, dilihat dari segala macam tujuan utama hingga sejumlah tahapan khususnya, maka dapat disimpulkan jika tindakan quality control, khususnya quality control tas custom ini sesungguhnya memang merupakan jenis aktivitas atau pekerjaan reaktif yang umumnya akan berorientasi pada pengidentifikasian, pemisahan, hingga perbaikan kecacatan pada produk, yang dimaksudkan untuk memastikan agar nantinya produk akhir tas dapat sampai ke tangan para customer dengan kualitas, durabilitas, fungsionalitas, dan visibilitas sesuai standar yang telah ditetapkan dan harapan kebutuhan mereka.

Yang mana adanya pernyataan tersebut pun tentu saja tidak terlepas begitu saja dari bagaimana

Quality Control Tas Custom

quality control tas custom

Menjadi salah satu tahapan produksi yang dianggap begitu penting dan memegang peranan krusial dalam menentukan keberhasilan dari sebuah proses produksi tas custom, tentu secara tidak langsung memang membuat tindakan pengontrolan terhadap kualitas tas custom ini kemudian dijadikan sebagai langkah yang membutuhkan ketelitian, kecermatan, dan ketelatenan dalam pengerjaannya. Karena tidak dapat dipungki, jika pada tahapan quality control ini, biasanya pihak yang bertugas memang akan diharuskan untuk memperhatikan sejumlah detail sebagai bagian dari standar quality control dalam produksi tas, yang diantaranya saja adalah seperti berikut ini:

Standar Quality Control Dalam Produksi Tas

Terdiri dari banyak komponen penyusun, secara tidak langsung memang menjadikan tahapan quality control tas custom dan produk produk sejenisnya menjadi cukup rumit dan juga terdiri dari beberapa standar QC. Dimana secara garis besar sendiri dapat diketahui, jika yang dimaksud dengan standar quality control dalam sebuah proses produksi tas custom ini hendaknya merupakan sebuah sebutan yang mengacu pada kumpulan kriteria serta pedoman yang sebelumnya telah ditetapkan untuk memastikan jika setiap karya produk tas yang dihasilkan sungguhan sudah memenuhi tingkatan yang telah disepakati dan diharapkan.

Oleh sebab itu, pemberlakuan sistem quality control dalam sebuah proses produksi pengadaan tas custom umumnya memang diharuskan untuk bisa konsisten. Karena tidak dapat dipungkiri, jika adanya tahapan quality control ini hendaknya pun dapat pula disebut atau dianggap sebagai bagian dari kerangka kerja yang secara umum akan digunakan memeriksa, menguji, dan mengevaluasi tas di setiap tahapan produksi, sekaligus juga memastikan bahwa produk akhir tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga berfungsi dengan baik serta bertahan lama. Dan adapun sejumlah standar quality control dalam produksi tas yang dimaksud tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:

Standar Kualitas Bahan Baku

quality control tas custom

Standar quality control dalam produksi tas custom yang pertama adalah standar yang berkaitan dengan kualitas bahan baku pembuatan tas custom. Dimana bisa dibilang jika standar kualitas bahan baku ini sebetulnya adalah tipe standar penting yang bahkan menjadi pondasi utama dalam perkara quality control produksi tas, sehingga dalam pelaksanaannya perlu untuk diperhatikan secara seksama. Karena tidak dapat dipungkiri, jika pengecekan terhadap kualitas bahan baku ini hendaknya memang tidaklah mudah dilakukan dan membutuhkan kepekaan serta pengetahuan khusus terkait jeni jenis bahan baku tas beserta dengan karakteristiknya.

Mengingat jenis jenis dari bahan baku pembuatan tas sendiri yang secara garis besar memang sangat beragam macamnya sehingga akan membutuhkan perhatian ketat, agar hasil seleksi yang dilakukan dapat sungguhan bisa memberikan hasil yang maksimal. Karena dapat diketahui, jika kesesuaian standar kualitas bahan baku dalam produksi tas custom ini hendaknya memang secara langsung akan begitu mempengaruhi kualitas produk akhir, mencegah cacat dan memastikan daya tahan tas, meminimalkan pemborosan biaya karena penggunaan bahan baku jelek akan banyak menimbulkan kecacatan, hingga menjaga tampilan tas tetap prima sesuai kebutuhan.

Standar Kekuatan Jahitan

Selain bahan baku, dapat dikatakan jika bagian jahitan pada tas pun umumnya juga menjadi salah satu komponen penentu utama sebuah tas custom memiliki kekuatan dan kerapihan yang baik. Bahkan dapat dikatakan jika standar kekuatan jahitan ini sebetulnya juga merupakan sebuah aspek krusial dalam tahapan quality control produksi tas yang mutlak dan wajib untuk diperhatikan, karena bagian jahitan ini adalah bagian yang dikenal memiliki fungsi utama untuk menyatukan semua komponen tas menjadi satu kesatuan fungsional, dan memastikan jika tas custom tersebut nantinya dapat sungguhan berkinerja maksimal, sesuai dengan fungsi dan tujuan pengadaanya.

Karena tidak dapat dipungkiri, jika secara garis besar sendiri dilakukannya pengecekan pada standar kekuatan jahitan pada tas custom ini hendaknya memang sangat penting untuk menentukan daya tahan dan umur pemakaian tas karena dengan jahitan yang kuat serta kokoh tentu sebuah tas dapat bertahan dalam jangka waktu lama, serta membantu memastikan keamanan dari barang bawaan. Oleh sebab itu, quality control pada produksi tas custom dalam hal penentuan standar kekuatan jahitan ini biasanya akan didasarkan pada aspek jumlah tusukan benang per inci, jenis jahitan, reinforcement, hingga kualitas benang yang digunakan untuk memastikan kekuatannya.

Standar Konstruksi Tas

quality control tas custom

Merupakan salah satu pilar utama yang bisa dibilang juga menjadi standar utama quality control dalam sebuah proses produksi tas custom berjalan sempurna dan komplit, tentu secara tidak langsung memang membuat standar konstruksi tas menjadi bagian wajib yang harus diperhatikan keberadaannya. Karena tidak dapat dipungkiri, jika melalui standar konstruksi tas ini, nantinya kita bisa melihat apakah hasil produksi tas yang dilakukan sudah menghasilkan karya produk yang sesuai dengan standar kualitas, harapan dan kebutuhan pelanggan atau belum, oleh sebab itu dalam pelaksanaannya pengecekan standar konstruksi telah dianggap sebagai bagian wajib pula.

Terlebih lagi, pengawasan ketat terhadap standar konstruksi dalam QC produksi tas ini sendiri pun sebetulnya juga bukan hanya tentang memeriksa produk akhir saja, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap langkah perakitan dilakukan dengan benar untuk menghasilkan tas yang kuat dan tahan lama, menjamin fungsionalitas yang optimal dan sesuai standar, memastikan estetika keseluruhan karena tas memiliki rangka badan yang simetri dan proporsional sehingga ketika digunakan tas tersebut dapat mempertahankan bentuknya juga secara kuat dapat menahan segala beban yang mungkin akan ditimpakan padanya.

Standar Estetika dan Finishing

Standar quality control dalam produksi tas custom selanjutnya sekaligus terakhir yang diketahui harus diperhatikan dan dilakukan pada saat melakukan pengecekan pada kualitas hasil produksi tas adalah standar estetika dan finishingnya. Dimana dapat diketahui jika standar ini sebetulnya bukan hanya tentang tampilan bagus saja, melainkan juga merupakan bagian dari investasi dalam nilai produk, kepuasan pelanggan, dan kelangsungan reputasi merek. Karena tidak dapat dipungkiri,jika bagian estetika dan finishing ini sebetulnya memang adalah cerminan dari dedikasi produsen terhadap kualitas karya produk tasnya secara menyeluruh.

Checkpoint Quality di Setiap Tahap Produksi

Selain standar quality control yang terdapat pada tahapan produksi tas, dalam hal ini dapat diketahui jika sebetulnya terdapat pula beberapa checkpoint quality yang umumnya juga dimiliki di setiap tahap produksi sebuah tas custom. Dimana yang dimaksud dengan checkpoint quality ini sendiri pada dasarnya adalah istilah untuk menyebutkan titik titik pemeriksaan atau inspeksi strategis dan terjadwal yang biasanya terdapat di setiap fase proses produksi, dan memiliki tujuan untuk memverifikasi bahwa produk atau komponen tas yang sudah diproduksi tersebut sungguhan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sebelum melangkah ke tahap produksi berikutnya.

Yang mana, dalam konteks produksi pengadaan tas custom ini sendiri sebetulnya dapat diketahui jika adanya tahapan atau bagian checkpoint ini pun hendaknya memang telah menjadi komponen yang sangat krusial, karena setiap tas yang mungkin memiliki spesifikasi desain, material, dan finishing unik tentu berkemungkinan untuk memiliki kesalahan di salah satu tahapnya, yang tentu saja berpotensi untuk memberikan dampak kerusakan juga ketidaksesuaian yang besar pada kualitas dan biaya di tahap selanjutnya. Oleh sebab itu, didasarkan dari hal tersebut wajar saja bukan jika menerapkan Checkpoint Quality yang efektif, seperti berikut ini sangat dibutuhkan:

Tahap Penerimaan Bahan Baku (Incoming Material QC)

Tahap pertama dalam produksi tas custom yang biasanya juga akan diberlakukan tindakan checkpoint terlebih dahulu sebelum memulai keseluruhan proses produksi tas adalah tahap penerimaan bahan baku atau incoming material QC. Dimana adanya tindakan checkpoint pada tahapan ini pun tentu saja dimaksudkan untuk memastikan semua bahan baku pembuatan tas custom yang diterima dan akan dipakai sudah betulan sesuai dengan spesifikasi pesanan custom dan bebas dari cacat. Oleh sebab itu, pada checkpoint ini biasanya kita akan diharuskan untuk mengecek verifikasi spesifikasi bahan, mulai itu dari jenis, hingga warna, kualitas, tampilan dan jumlah materialnya.

Tahap Pemotongan Bahan (Cutting QC)

Setelah tahap penerimaan bahan baku tas, tahapan selanjutnya yang diketahui juga termasuk ke dalam checkpoint quality control di setiap proses produksi tas custom adalah tahap pemotongan bahan atau cutting QC. Yang mana dapat dikatakan jika tahapan ini pada dasarnya memang adalah salah satu tahapan vital yang umumnya membutuhkan perhatian ekstra, terutama untuk pengadaan tas custom dengan bentuk serta desain yang memiliki bentuk juga pola unik. Dan adapun tindakan checkpoint yang biasanya perlu dilakukan pada saat melalui tahapan ini diantaranya saja adalah seperti dengan memverifikasi pola yang digunakan sudah tepat, memeriksa presisi pemotongan bahan dan memastikan tidak ada salah potong, dan pengelompokan berdasarkan bentuk pola.

Tahap Perakitan (Assembly QC)

Sesuai dengan istilahnya, tahapan produksi tas selanjutnya yang diketahui juga menjadi bagian penting dari adanya daftar checkpoint quality control pada sebuah proses produksi tas custom ini hendaknya memang adalah salah satu model tahapan inti dimana tas mulai dibentuk menjadi satu bentuk kesatuan melalui proses perakitan menggunakan teknik jahit dan sejenisnya. Oleh sebab itu, dalam praktiknya umumnya kita akan diharuskan untuk memeriksa setiap detail tas dan memastikan kerapihan setiap bagian jahitan penghubungnya apakah sudah sesuai dengan standar kerapihan, memastikan reinforcement sudah diperkuat dengan bartack atau jahitan ganda yang memadai, serta memastikan dimensi juga bentuk tas sudah presisi dan sesuai dengan desain mock up.

Tahap Akhir (Final Finishing QC)

Menjadi tahapan akhir yang dimaksudkan untuk memeriksa kondisi tas secara menyeluruh setelah melalui serangkaian proses produksi sebelum nantinya di kemas dan didistribusikan kepada customer, secara tidak langsung memang menjadikan tahap akhir atau final finishing QC ini termasuk pula ke dalam daftar checkpoint quality control yang patut untuk diperhatikan tindakannya. Dan adapun beberapa hal yang setidaknya perlu diperhatikan atau dilakukan pada saat melakukan checkpoint quality pada tahapan ini, diantaranya saja adalah seperti memverifikasi ulang kesesuaian desain tas custom dengan mock up sudah pas, memastikan personalisasi desain akurat dan rapi, memastikan kebersihan dan kerapihan bentuk keseluruhan tas, hingga menguji kinerja tas.

Tahap Pengemasan (Packaging QC)

Setelah serangkaian proses produksi inti tas selesai dilakukan, maka tahap checkpoint quality control terakhir yang akan menutup seluruh rangkaian proses produksi tas custom ini adalah tahap pengemasan atau packaging QC yang secara umum dimaksudkan untuk memastikan tas custom tiba di tangan pelanggan dalam kondisi sempurna. Dan adapun deretan tindakan yang perlu dilakukan ketika menjalankan proses checkpoint quality control pada tahap pengemasan ini diantaranya saja adalah seperti memastikan seluruh tas yang dikemas memiliki lapisan pelindung untuk mencegah kerusakan (lecet, atau debu) selama transportasi, memastikan kelengkapan pesanan tas, dan juga mengidentifikasi pesanan tas custom dalam kondisi prima sesuai dengan kesepakatan.

Common Defects dan Cara Menghindarinya

Dalam konteks proses produksi tas custom, tentu kita tidak selamanya akan terhindar dari yang namanya common defects atau cacat umum pada kondisi tas meskipun sudah melakukan proses produksi sebaik dan secermat mungkin dengan checkpoint quality control yang tentu rutin serta rajin dilakukan. Karena sebagai sebuah istilah yang memiliki pengertian berupa sebuah masalah atau ketidaksesuaian yang sering atau bahkan berulang kali muncul pada suatu produk atau dalam proses produksinya, sehingga menyebabkan produk tersebut gagal memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, tentu terjadinya common defects ini pun bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Namun karena dalam industri apa pun, tidak terkecuali pada proses produksi tas custom ini umumnya mereka mungkin saja memang akan selalu memiliki titik titik rentan di setiap proses produksinya yang memungkin untuk terjadinya satu atau bahkan sejumlah kesalahan, tentu guna mengatasi terjadinya common defects ini umumnya sebagai pihak produsen tas kita dapat coba untuk mengidentifikasi common Defects yang mungkin saja akan berpotensi terjadi sebagai langkah pertama membangun sistem kontrol kualitas yang efektif dan memastikan produk akhir yang berkualitas tinggi. Misalnya saja dapat dilihat pada contoh common defects dan cara menghindarinya berikut ini:

Material Defects

Contoh common defects pertama yang bisa dibilang cukup sering dijumpai pada proses produksi sebuah tas custom adalah common defects pada bagian bahan baku tas atau biasa juga disebut dengan istilah material defects, yang secara garis besar dinilai dapat mendatangkan petaka besar jika tidak terdeteksi sejak dini. Karena tidak dapat dipungkiri, jika material defects ini pada dasarnya memang adalah masalah mendasar yang dapat menggagalkan kualitas tas sejak awal, baik itu dikarenakan kondisi bahan yang memiliki kecacatan karena noda dan kotoran, goresan dan lecet, perbedaan shade warna, maupun jenis jenis kerusakan fisik lainnya.

Dan karena faktor faktor kecacatan yang cukup kompleks tersebut, umumnya kita bisa coba untuk menghindari common defects dari segi bahan baku tas ini dengan cara melakukan pemeriksaan ketat dan menyeluruh pada semua bahan baku yang masuk sebelum disimpan atau dipotong, bekerja sama dengan supplier bahan untuk memastikan kesesuaian bahan baku yang dipesan dengan standar kualitas tinggi, melakukan penyimpanan bahan baku ditempat yang bersih, kering dan terlindungi dari segala macam resiko kerusakan fisik, serta coba untuk lakukan pengujian awal pada sampel bahan untuk memastikan ketahanannya.

Cutting Defects

Kecacatan pada bagian pemotongan bahan baku ternyata juga menjadi jenis common defects selanjutnya yang diketahui cukup sering terjadi dalam proses produksi tas custom dan dinilai bisa menyebabkan pemborosan material serta masalah pada perakitan tas nantinya. Dimana, adapun beberapa jenis kecacatan yang diketahui paling umum dijumpai pada proses cutting ini diantaranya saja adalah seperti ukuran komponen yang tidak akurat, miring, atau tidak sesuai pola, hasil potongan tidak rapi, atau bahkan malah adanya kerusakan karena bahan terbakar dan meleleh akibat pisau yang tidak tepat maupun karena salah potong dengan pola terbalik atau salah arah serat.

Namun meskipun memang terdapat beberapa faktor yang memungkinkan untuk terjadinya cutting defects sebagaimana sudah disebutkan, tetap saja terdapat pula beberapa cara atau usaha untuk menghindari masalah masalah tersebut terjadi, katakan saja seperti dengan menggunakan pola yang sudah diverifikasi dan diuji coba serta  pastikan tidak ada kesalahan dalam pola custom, pastikan mesin cutting (otomatis maupun manual) terkalibrasi dengan baik menggunakan pisau tajam, pakai operator cutting yang berpengalaman dan memahami pentingnya presisi, serta lakukan inspeksi secara berkala pada bahan yang sudah dipotong sebelum diteruskan ke penjahitan.

Sewing Defects

Diantara sejumlah jenis common defects yang bisa dibilang cukup sering terjadi di tengah tengah proses produksi tas, dapat diketahui jika sewing defects adalah kesalahan pada tahapan penjahitan memang adalah yang paling umum terjadi dan memiliki intensitas kecacatan paling tinggi dibandingkan dengan jenis common defects lainnya, baik itu dikarenakan baris jahitan yang tidak rapi dan terkesan miring, adanya bagian jahitan yang terlewat, terputusnya benang yang membuat munculnya gumpalan benang di bagian tertentu, tegangan benang yang tidak seimbang dan menyebabkan jahitan kendur atau kerutan, jumlah jahitan tidak sesuai, sampai tidak adanya bartack.

Tetapi meskipun memiliki resiko atau kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecacatan pada kondisi tas custom yang tinggi dikarenakan ketidak benaran dalam proses penjahitan tersebut, hendaknya tetap terdapat beberapa upaya atayu cara untuk menghindarinya, katakan saja seperti dengan memastikan mesin jahit diservis secara berkala guna menjamin jarum tajam dan tegangan benang bisa diatur dengan benar, melakukan pelatihan dan peningkatan kemampuan para operator jahit, rajin melakukan inspeksi kualitas di tengah proses penjahitan, menyediakan template atau panduan penjahitan untuk memastikan konsistensi dan akurasi, hingga memberikan sample sebagai referensi bagi penjahit.

Construction Defects

Common defects selanjutnya sekaligus terakhir beserta dengan cara menghindarinya yang perlu diperhatikan adalah common defects pada bagian konstruksi tas atau bisa juga disebut dengan istilah construction defects yang secara umum pun juga dikenal merupakan salah satu masalah inti yang berkemungkinan besar akan mempengaruhi fungsionalitas dan tampilan keseluruhan tas setelah jadi. Baik itu dikarenakan look keseluruhan tas yang tampak tidak simetris, adanya kesalahan pada posisi pemasangan atribut tas, hingga fungsionalitas tas yang ternyata tidak bisa berjalan dengan baik sesuai kinerja seharusnya.

Dimana untuk menangani atau lebih tepatnya menghindari masalah masalah tersebut berkemungkinan terjadi, hendaknya terdapat beberapa usaha atau cara untuk menghindarinya, katakan saja seperti dengan menyediakan BOM atau Bill of Material yang sangat rinci untuk setiap tas custom dengan mencakup semua komponen dan posisinya, buat Standard Operating Procedure (SOP) perakitan yang jelas dan mudah diikuti oleh para operator, gunakan gambar atau diagram untuk memandu proses perakitan, dan selalu rajin untuk melakukan inspeksi setelah setiap sub perakitan penting misalnya setelah badan tas terbentuk atau setelah tali terpasang.

Protokol Sample Approval Sebelum Mass Production

Karena pengadaan sebuah tas custom biasanya akan dilakukan dalam jumlah yang tidak sedikit, tentu terdapat banyak hal krusial yang perlu untuk dijadikan perhatian sebelum memulai serangkaian proses produksinya, dan memperhatikan protokol sample approval sebelum melakukan mass production atau produksi massal, bisa dibilang memang adalah salah satu hal krusial yang wajib untuk dilakukan. Dimana adapun alasan kenapa memperhatikan protokol sample approval sebelum mass production bisa dianggap sebagai tahapan krusial dalam industri manufaktur, khususnya produksi tas custom pun tentu saja bukan tanpa alasan yang jelas.

Karena sebetulnya dapat diketahui jika adapun tujuan utama kenapa protokol sample approval sebelum melakukan mass production atau produksi massal ini penting dilakukan adalah untuk memastikan bahwa sampel yang nantinya dihasilkan sungguhan sudah sesuai dengan harapan maupun memenuhi semua kebutuhan spesifikasi, standar kualitas, dan ekspektasi pelanggan sebelum nantinya produksi dalam skala besar dimulai, serta memastikan minimnya risiko kesalahan, cacat, hingga potensi kerugian finansial, karena produk tas custom ini yang umumnya memang sangat bergantung pada detail spesifik. Dan adapun beberapa protokol sample yang umumnya perlu untuk dilakukan sebelum mass production, diantaranya adalah sebagai berikut:

Pembuatan Sample

Protokol sample pertama yang umumnya perlu untuk dilakukan sebelum memulai mass production adalah melakukan pembuatan sample fisik berdasarkan desain, spesifikasi, dan Bill of Material (BOM) yang sebelumnya telah disepakati oleh tim dan customer dan diskusikan dengan bagian sampling sebelum mereka mulai membuat satu atau beberapa sampel tas. Namun jangan lupa, pada proses pembuatan sample tersebut pastikan untuk menggunakan material, warna, hardware, dan teknik pengerjaan yang sama persis dengan yang akan digunakan dalam produksi massal untuk memastikan semua spesifikasi sungguhan terpenuhi.

Pengiriman Sample ke Client

Setelah sample tas sudah jadi dibuat, maka protokol sample approval selanjutnya yang diketahui juga harus coba dilakukan sebelum melakukan mass production adalah pengiriman sample tas custom tersebut ke client bersangkutan beserta dengan dokumen pendukung yang lengkap, misalnya saja seperti spec sheet yang berisikan  rincian semua spesifikasi produk (dimensi, material, warna, konstruksi, penempatan logo, dll.), daftar lengkap semua material dan komponen yang digunakan, contoh warna untuk setiap material jika relevan, hingga formulir khusus untuk diisi dan ditandatangani oleh klien sebagai tanda mereka sudah setuju dan mengapprove sample.

Pengujian dan Review Sample Oleh Client

Jika sample tas custom tersebut sudah dikirim, maka hal selanjutnya yang perlu dilakukan dalam deretan langkah protokol sample approval sebelum kemudian melaksanakan mass production adalah menunggu pengujian dan review sample dari client. Karena setelah menerima paket sample, tentu mereka perlu memeriksa sampel secara menyeluruh terlebih dahulu berdasarkan semua aspek, mulai itu dari desain dan estetika yang sudah sesuai dengan tampilan dan bentuk yang diharapkan, kualitas dan durabilitas material tas, ukuran dan dimensi, kelengkapan atribut tas, hingga kualitas detail pengerjaan dan masalah ketepatan personalisasi pada tas custom.

Persetujuan Sample

Bagian protokol sample approval selanjutnya sekaligus terakhir yang umumnya juga wajib untuk diperhatikan sebelum kemudian melaksanakan mass production adalah mendapatkan keputusan persetujuan sample atau sample approval decision sepenuhnya tanpa perubahan, yang nantinya akan diartikan sebagai lampu hijau untuk memulai produksi massal. Tetapi selain itu jangan lupa pula untuk meminta catatan tambahan jika ternyata ada approved with minor revisions dengan beberapa modifikasi kecil yang tidak memerlukan pembuatan sampel baru tetapi perlu didokumentasikan dengan sangat jelas.

Garansi dan After-Sales Service

Selain perlu memperhatikan protokol sample approval yang menjadi salah satu acuan jika tas custom sudah betulan memiliki spesifikasi sesuai dengan yang diharapkan juga dibutuhkan, sebagai bagian dari SOP proses produksi pengadaan sebuah tas custom. Ternyata sebagai pihak penyedia jasa pembuatan tas, umumnya kita juga diharuskan untuk memperhatikan serta memperimbangkan pula adanya garansi dan after sales service bagi para customer tersebut. Karena tidak dapat dipungkiri, jika keberadaan dari adanya garansi dan after sales service ini sendiri hendaknya memang adalah dua aspek yang krusial dalam industri barang konsumen seperti tas custom ini.

Dimana adanya hal tersebut pun tentu saja tidak terlepas dari bagaimana keberadaan dari adanya garansi dan after sales service ini sendiri yang pada dasarnya memang sama sama tidak hanya memiliki manfaat sebagai jaring pengaman bagi pelanggan agar lebih yakin dengan karya produk yang dihasilkan saja, tetapi juga sekaligus dimanfaatkan pula sebagai strategi bisnis yang kuat untuk membangun kepercayaan, loyalitas merek, dan reputasi positif pula. Atau bisa juga disimpulkan secara lebih singkat, jika adanya garansi ini adalah sebuah bentuk atau wujud dari janji dan jaminan tertulis produsen akan kualitas karya produk tas custom mereka.

Oleh sebab itu, keberadaan dari adanya garansi ini biasanya akan mengandung sejumlah poin penting, misalnya saja seperti garansi ini yang akan memiliki periode waktu tertentu, serta memiliki beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi agar garansi berlaku dan mencakup jenis cacat produksi atau material atau apa saja yang bisa digaransikan. Karena dapat diketahui jika garansi pada suatu produk ini umumnya bisa terbagi menjadi beberapa tipe, katakan saja seperti garansi terbatas yang hanya akan mencakup bagian atau jenis kerusakan tertentu, garansi penuh yang akan mencakup semua cacat tanpa batasan, dan garansi seumur hidup.

Sedangkan untuk after sales service sendiri, dalam hal ini bisa dianggap sebagai wujud dari komitmen kita untuk mendukung serta membersamai keputusan pelanggan setelah mereka memulai perjalanan kerjasama dengan produk tas custom yang kita hasilkan. Dan didasarkan dari pernyataan tersebut, maka wajar bukan jika keberadaan dari adanya after sales service ini pun kemudian dijadikan sebagai upaya berkelanjutan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan memperkuat hubungan jangka panjang, bahkan dapat dikatakan pula jika adanya layanan ini kadang kali justru malah melampaui masa garansi dan bisa mencakup berbagai hal.

Yang mana, adapun contoh dari after sales service yang diketahui cukup umum dijumpai adalah seperti menyediakan tempat atau kontak untuk perbaikan produk di luar atau di dalam masa garansi, memastikan suku cadang atau komponen penting tersedia jika diperlukan untuk perbaikan, memberikan pelayanan dan dukungan kepada customer dengan saluran komunikasi seperti hotline telepon atau bahkan chat online untuk menjawab pertanyaan serta memberikan panduan dan menangani keluhan, memberikan tips atau panduan tentang cara merawat produk tas agar lebih awet, hingga menawarkan diskon khusus, poin hadiah, atau penawaran eksklusif. 

Namun meskipun memiliki sedikit perbedaan pada apa yang diberikan dan ditawarkan, tetapi tetap tidak dapat dipungkiri jika keberadaan dari adanya garansi dan after sales service yang baik tersebut hendaknya memang sama sama dimaksudkan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan setelah mereka melakukan pemesanan tas, membangun loyalitas dan brand awareness yang baik, mengurangi churn rate yang memungkinkan pelanggan untuk beralih pada kompetitor, menjadi diferensiasi yang membuat kita menjadi lebih unggul karena lebih perhatian akan keluhan serta kebutuhan customer akan tas custom.

Dan bagi anda yang sekiranya berkeinginan untuk mendapatkan tas custom, dengan nilai investasi yang tentu saja memuaskan dengan jaminan kualitas terbaik untuk order tas custom, kini anda bisa mendapatkannya secara mudah, yaitu dengan mempercayakannya pada Karya Bintang Abadi, yang dalam hal ini merupakan salah satu pabrik tas custom terbaik dan terpercaya yang sudah berlegalitas sehingga dipastikan aman, tentunya dengan cara segera menghubungi CS Karya Bintang Abadi secara langsung, baik untuk berkonsultasi terlebih dahulu maupun untuk langsung melakukan pemesanan tas custom dengan hasil terbaik dan memasukan guna segala macam kebutuhan.

Berlangganan untuk update dari kami

Jadilah yang paling pertama mendapatkan update dari kami

Mungkin anda juga suka

Copyright 2022 © Karya Bintang Abadi