Teknik Printing Logo pada Tas: Sablon vs Bordir vs Heat Press – Mana yang Terbaik?

teknik printing tas

bagikan artikel ini kepada teman

Dianggap sebagai salah satu komponen penting, tentu secara tidak langsung memang menjadikan adanya beberapa teknik printing tas, terutama pada tas custom yang akan dipakai guna beragam kepentingan komersil selalu menjadi bagian yang diperhatikan secara mendetail. Dimana adanya hal tersebut pun tentu saja terjadi karena didasarkan dari bagaimana teknik teknik printing tersebut yang dinilai dapat merepresentasikan branding diri maupun acara suatu organisasi, instansi, maupun perusahaan dan individu yang menghendaki keberadaan dari tas tas berprinting tersebut, sehingga secara sengaja membuatnya by request agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

Yang mana, adanya tindakan memprinting sebuah tas guna memenuhi kebutuhan branding diri maupun suatu acara  yang diselenggarakan pun tentu saja berjalan lurus dengan bagaimana pengertian dari teknik printing itu sendiri, yaitu merupakan sebuah metode pencetakan atau pemindahan gambar, tulisan, dan desain sesuai yang dikehendaki kepermukaan suatu bahan menggunakan teknik cetak tertentu, sehingga nantinya produk tersebut dapat tampil secara lebih personal dan ikonik, sesuai dengan identitas maupun selera pemesan, baik itu guna keperluan promosi produk baru, branding diri, hingga sebagai hadiah, maupun bentuk wujud dari personalisasi saja.

Dan didasarkan dari hal tersebut juga lah, wajar saja bukan jika keberadaan dari teknik teknik printing tersebut kemudian dikenali memiliki berbagai fungsi dan manfaat penting, bahkan juga dianggap sebagai salah satu cara yang efektif untuk menambahkan nilai, identitas juga daya tarik pada sebuah tas. Dimana untuk fungsi fungsinya sendiri, hendaknya dapat diketahui jika adanya printing pada tas ini sebetulnya memang akan memungkinkan adanya presonalisasi identitas yang lebih kuat, karena dengan teknik ini kita bisa menempatkan desain pribadi sesuai dengan cerminan gaya atau kebutuhan branding yang diperlukan.

Selain itu, kita pun umumnya juga dapat menjadikan suatu produk tas menjadi alat pemasaran yang lebih efektif karena mengandung atribut desain sesuai dengan materi promosi yang dikehendaki dan bisa menjadi iklan berjalan. Dapat mempercantik tampilan dan meningkatkan visibilitas dari produk tas karena penambahan atribut desain sebagai pelengkap tampilan. Membuat diferensiasi produk karena cetakan desain yang dibuat tentu memungkinkan produk tas dapat tampil lebih personal dan menonjol dari produk tas komersil lainnya. Serta dapat menjadi media informasi yang unik dan efisien karena atribut desainnya yang dinilai sebagai media komunikasi fungsional.

Sedangkan untuk segi manfaatnya sendiri, adanya printingan pada sebuah produk tas, terutama tas custom pun hendaknya diketahui memiliki kemampuan untuk meningkatkan brand awareness, meningkatkan loyalitas pelanggan jika kita menjadikan tas tersebut sebagai bagian dari hadiah atau bingkisan menarik, memungkinkan fleksibilitas pengekspresian kebutuhan desain pada produk tas, efektivitas biaya media promosi karena dapat dimanfaatkan sebagai iklan berjalan dalam jangka panjang, serta mampu untuk meningkatkan citra profesional karena dapat memberikan kesan bahwa kita begitu memperhatikan detail kecil.

Teknik Printing Tas

Dimana didasarkan dari pernyataan pernyataan di atas, tentu secara singkat dapat disimpulkan bukan jika keberadaan dari adanya teknik printing tersebut, terutama pada sebuah karya produk tas custom hendaknya memang dapat dianggap sebagai suatu proses pengubahan tas dari yang sebelumnya hanya sekedar sebagai wadah fungsional saja, menjadi kanvas ekspresi yang tentu saja sangat multifungsi, mulai itu dari untuk tujuan penggunaan pribadi hingga menjadi identitas merek, maupun kampanye promosi yang dianggap begitu efektif juga efisien, karena bisa membuatnya dijadikan sebagai iklan berjalan dalam jangka panjang.

Dan dikarenakan memiliki sejumlah fungsi serta manfaat yang bisa dibilang cukup kompleks dan menjadikan keberadaannya dianggap sebagai salah satu komponen krusial, tentu wajar saja bukan jika adanya teknik printing pada suatu proses produksi tas pun umumnya akan terdiri dari beberapa macam teknik printing. Yang mana adanya hal tersebut pun tentu saja bisa terjadi dikarenakan sejumlah faktor teknis dan juga kebutuhan kebutuhan praktis yang biasanya bisa berbeda beda. Sehingga didasarkan dari hal tersebut, umumnya teknik teknik printing ini akan memiliki karakteristik tersendiri, contohnya seperti pada 3 teknik printing yang akan dibahas sebagai berikut:

Penjelasan Detail Setiap Teknik Printing

Sesuai dengan yang sudah disinggung sebelumnya, jika pada proses produksi sebuah tas, utamanya tas custom umumnya kita memang akan dihadapkan dengan beberapa macam teknik printing tas. Dimana dapat diketahui jika sebetulnya terdapat 3 teknik utama dalam proses printingan sebuah tas custom, katakan saja seperti adanya teknik printing berupa sablon, bordir dan juga heat press. Yang mana, setiap teknik tersebut tentu saja akan dilengkapi dengan karakteristiknya sendiri, yang membuat penggunaannya bisa dicocokkan sesuai dengan kebutuhan. Dan agar bisa menentukan penerapan teknik yang pas, ini dia penjelasan dari detail setiap teknik yang perlu diketahui:

Teknik Printing Sablon

teknik printing tas

Teknik printing pertama yang bisa dibilang juga merupakan teknik yang paling banyak dipakai adalah teknik printing sablon. Dimana dapat diketahui jika sablon atau kerap juga dikenal dengan istilah screen printing ini sebetulnya adalah gambaran bagi suatu metode pencetakan atau pemindahan desain pada permukaan tas menggunakan alat berbentuk seperti layar berpori pori halus yang akan dilapisi menggunakan emulsi fotosintesis. Dan bisa dibilang jika teknik sablon ini hendaknya memang merupakan salah satu metode pencetakan desain tertua yang masih sangat relevan dan terus digunakan hingga kini, karena dianggap memiliki hasil cetakan yang solid, tahan lama, dan pekat.

Mengingat pada proses penerapannya sendiri dapat diketahui jika teknik printing satu ini hendaknya memang akan melibatkan adanya langkah penuangan tinta di atas layar, yang kemudian akan ditekan menggunakan alat bernama rakel hingga tinta tinta tersebut dapat melewati pori pori pada layar yang terbuka dan kemudian menempel dipermukaan bahan tas secara sempurna. Yang mana, setelah tinta tinta tersebut sudah dipastikan menempel sempurna, maka langkah selanjutnya adalah mengeringkan hasil sablon tersebut, baik itu secara manual atau dengan bantuan alat pemanas seperti curing machine guna memastikan tinta menempel kuat dan tahan lama.

Namun perlu untuk diketahui pula, jika keberadaan dari teknik sablon ini sendiri pun hendaknya juga masih terbagi menjadi beberapa jenis yang secara umum juga masih terus digunakan sampai saat ini, dengan karakteristik masing masing yang tentu saja akan menghasilkan hasil berbeda pula. Karena penerapan dari jenis jenis teknik sablon tersebut biasanya memang akan didasarkan oleh jenis bahan yang akan menjadi kanvas sablon, kompleksitas desain, hingga jumlah produk dan anggaran yang dimiliki. Dan adapun sejumlah jenis teknik sablon tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Sablon Manual (Screen printing)

Merupakan jenis teknik sablon yang bisa dibilang paling tradisional sekaligus paling umum dipakai. Menggunakan screen atau layar yang terbuat dari jala berpori tipis dan alat karet pendorong bernama rakel sebagai alat cetaknya, biasanya jenis teknik sablon ini akan mengemulsi desainnya dengan beberapa pilihan jenis tinta sablon, diantaranya seperti jenis tinta rubber yang berbasis air dan mampu menghasilkan cetakan timbul dan lentur seperti karet. Tinta plastisol berbasis minyak yang mampu menghasilkan cetakan solid, tajam, dan tekstur sedikit tebal namun tidak menonjol. Tinta extender yaitu tinta transparan yang tidak terlalu pekat. Dan tinta water based yang eco friendly.

2. Sablon DTF (Direct to Film)

Dikenal sebagai jenis teknik sablon digital modern yang sangat fleksibel, dapat diketahui jika cara kerja dari jenis sablon ini hendaknya akan menggunakan printer khussus ke film PET dengan tinta DTF untuk mencetak desain, dan  setelah selesai dicetak, bubuk lem nantinya akan ditaburkan di atas tinta basah untuk selanjutnya akan dipanaskan (curing). Sehingga secara garis besar, penggunaan jenis sablon ini umumnya memang dianggap akan memiliki kualitas gambar yang lebih berwarna dan detail, tidak mudah retak atau pecah, serta cocok untuk berbagai jenis bahan tas dan bisa dipakai untuk produksi satuan atau jumlah banyak dengan cepat.

3. Sablon DTG (Direct to Garment)

Memiliki karakteristik dan cara kerja yang hampir mirip dengan jenis sablon DTF, namun bedanya jenis teknik sablon ini akan mencetak desain langsung ke bahan melalui printer inkjet khusus yang nantinya akan mencetak secara langsung desain ke permukaan tas menggunakan jenis tinta tekstil berbasis air. Sehingga nantinya hasil cetakan desain dari jenis sablon ini akan sangat detail dan realistis (seperti foto) dengan warna yang tentunya terlihat lebih cerah, ramah lingkungan atau eco friendly karena tintanya berbasis air, serta ideal untuk memproduksi tas dalam jumlah satuan maupun jumlah kecil.

4. Sablon Polyflex

Menjadi jenis teknik sablon yang diketahui menggunakan bahan khusus dalam proses produksinya, yaitu menggunakan lembaran vinyl (polyflex) baik itu untuk jenis polyflex PU, PVC, flock, glitter, dll yang dipotong sesuai desain dengan mesin cutting sticker, dimana pada bagian desain yang sudah terpotong tersebut kemudian akan ditempelkan ke tas menggunakan mesin press. Sehingga nantinya hasil cetak yang dihasilkan akan memiliki warna yang lebih tajam dengan tesktur cetakan lebih kuat, elastis, dan awet, serta cocok untuk diterapkan pada proses produksi tas custom satuan atau tas dengan desain yang hanya memerlukan sedikit warna saja.

Teknik Printing Bordir

Secara garis besar, sebetulnya teknik bordir ini bukanlah teknik pencetakan desain pada sebuah media, melainkan sebuah teknik yang lebih condong pada proses penjahitan atau penyulaman. Namun meskipun begitu, karena memiliki fungsi yang bisa dibilang sama dengan teknik printing pada umumnya, yaitu menambahkan sebuah desain dan memberikan identitas secara personal pada suatu media, yang dalam hal ini tentu saja adalah tas custom guna kebutuhan komersil. Tetapi karena lebih condong pada proses jahit dan sulam, teknik bordir ini biasanya memang akan kurang cocok untuk desain yang sangat detail dan membutuhkan adanya gradasi warna yang kompleks.

Karena sebagaimana dapat kita ketahui bersama, jika cara kerja dari teknik cetak desain satu ini pada dasarnya memang berfokus pada proses membuat desain, logo, atau tulisan pada permukaan kain tas menggunakan benang yang dijahitkan secara rapi dan presisi. Sehingga jika dibandingkan tentu teknik bordir ini akan sangat berbeda dengan teknik printing menggunakan tinta, mengingat pada penerapannya teknik bordir ini hendaknya memang akan membentuk gambar atau teks melalui tumpukan susunan benang padat, yang dilakukan menggunakan mesin bordir komputer yang bekerja secara otomatis berdasarkan program desain yang sudah diatur.

Dimana sebelum memulai proses bordirnya, biasanya desain yang akan dibordir akan diubah lebih dulu menjadi format digital khusus berupa file punching atau digitizing yang kemudian nantinya akan dibaca oleh mesin dan membuat mesin bordir akan secara otomatis menusuk nusukkan jarum dengan benang ke kain tas, mengikuti pola desain yang telah diprogram tersebut. Yang mana, didasarkan dari cara kerjanya tersebut juga lah, wajar saja bukan jika hasil cetakan yang diciptakan oleh teknik bordir ini umumnya akan dianggap memiliki keunggulan dalam hal  daya tahan, tampilan premium, dan kesan eksklusif bagi tas custom yang membutuhkan kualitas tinggi.

Mengingat penerapan teknik bordir ini secara tidak langsung umumnya memang secara sengaja dipilih untuk meningkatkan estetika dan kesan mewah pada tas karena bordiran dinilai bisa memberikan dimensi dan tekstur secara lebih nyata pada desain. Dapat memberikan identifikasi dan branding yang lebih kuat pada tas karena dianggap bisa menciptakan identitas visual secara kuat dan tahan lama. Juga memungkinkan untuk personalisasi yang lebih awet karena bordir sangat awet dan tahan lama dengan ketajaman warna yang tidak mudah pudar, retak, atau bahkan mengelupas seperti pada penggunaan tinta cetak pada teknik printing konvensional.

Teknik Printing Heat Press

teknik printing tas

Menjadi teknik printing selanjutnya sekaligus terakhir yang diketahui juga paling umum digunakan atau diterapkan pada proses produksi pengadaan tas, khususnya jenis tas custom yang umumnya sengaja dibuat by request supaya memiliki look yang lebih personal dan diferensiasi dengan produk tas konvensional lainnya. Dapat diketahui jika seusai dengan namanya, teknik printing heat press ini sebetulnya memang adalah sebuah metode pencetakan desain ke permukaan bahan tas yang menggunakan mesin heat press, yaitu mesin ini bekerja dengan mengaplikasikan kombinasi panas dan tekanan selama jangka waktu tertentu untuk mentransfer desain dari media perantara.

Dimana media perantara yang dimaksud disini pun pun juga bisa beragam jenisnya, katakan saja seperti kertas transfer, film DTF, atau bahkan polyflex. Oleh sebab itu, secara keseluruhan keberadaan dari teknik heat press ini pun sebetulnya bisa dibilang memang bukan seratus persen merupakan salah satu teknik printing itu sendiri, melainkan justru lebih cocok dianggap sebagai alat atau proses penunjang yang dimanfaatkan untuk menempelkan desain secara permanen. Atau secara singkat, keberadaan dari teknik heat press ini pun hendaknya adalah sebuah komponen vital yang bertindak sebagai perekat berteknologi tinggi yang memastikan desain tercetak sempurna.

Karena tidak dapat dipungkiri, jika teknik pencetakan desain ke bahan tas satu ini pada dasarnya memang dikenal memiliki fungsi utama untuk memastikan tinta desain atau material transfer sungguhan menempel kuat secara permanen pada serat tas sehingga hasil cetakan tidak akan mudah luntur atau bahkan mengelupas. Selain itu, penerapan teknik cetak ini pun secara umum juga dimaksudkan untuk membuat proses transfer desain menjadi lebih cepat menggunakan pengaturan suhu, tekanan, dan waktu yang presisi, sehingga bisa menghasilkan hasil cetakan desain yang tentunya lebih konsisten dan berkualitas tinggi.

Kelebihan dan Kekurangan dari Masing-Masing Teknik

Meskipun dikenal sebagai teknik teknik krusial yang penerapannya dianggap paling umum dijumpai dalam proses pencetakan materi desain pada permukaan bahan tas. Namun tidak dapat dipungkiri jika ketiga teknik tersebut pun tentu saja memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Dimana didasarkan oleh hal tersebut juga lah perkara memahami apa saja kelebihan dan kekurangan dari ketiga teknik printing tas tersebut pun kemudian menjadi salah satu hal yang dianggap sangat penting untuk diketahui sebelum menentukan pilihan metode yang paling sesuai dengan kebutuhan tas custom. Dan adapun kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut ini:

Teknik PrintingKelebihan

Kekurangan

Teknik Printing Sablon

1. Memiliki hasil cetakan dengan warna yang solid dan pekat, serta akan membuat materi desain menjadi terlihat lebih menonjol juga hidup

2. Hasil cetakan desain akan memiliki daya tahan tinggi dan awet karena cetakannya dikenal memiliki ketahanan yang sangat baik dan menyatu kuat dengan serat kain sehingga tidak mudah retak atau mengelupas jika diproses secara tepat.

3. Ekonomis dan cocok untuk produksi massal karena proses produksi yang mudah, cepat, fleksibel jenis bahan, juga biaya per unit yang akan menurun drastis seiring dengan bertambahnya jumlah tas yang dipesan.

4. Luasnya variasi jenis tinta yang akan memungkinkan penggunaan tinta berdasarkan dengan kebutuhan, keinginan efek yang dihasilkan, kualitas daya sablon, serta jumlah anggaran.

1. Lebih ideal untuk desain dengan model pewarnaan blok dan garis yang jelas .

2. Kurang efisien untuk diberlakukan pada model produksi satuan atau pemesanan skala kecil karena biaya setup awal yang cukup signifikan.

3. Memiliki proses pengerjaan yang sedikit lebih lama jika materi desain memiliki banyak warna, utamanya jika jumlah warna yang digunakan adalah lebih dari 6 warna.

4. Membutuhkan keahlian dan kecermatan tinggi dari operatornya karena dalam proses cetaknya memang akan sangat bergantung pada keterampilan dan pengalaman operator dalam penyesuaian tekanan rakel, konsistensi tinta, dan posisi screen yang harus tepat.

Teknik Printing Bordir

1. Memiliki tampilan yang tampak lebih premium da elegan karena hasil bordir akan memberikan dimensi dan kesan hidup pada materi desain sehingga terlihat lebih menarik.

2. Karena dibuat dengan jahitan benang, tentu materi desain yang ditanamakan akan jauh lebih melekat sempurna dan membuatnya memiliki daya tahan luar biasa.

3. Efek timbul dan tekstur 3D yang akan menambah nilai estetika dan sentuhan premium.

4. Cocok untuk diterapkan pada bahan baku yang tebal, karena benang bordirnya dapat menembus dan menempel dengan baik pada serat kain yang padat, dan nantinya bisa menghasilkan cetakan yang kuat dan rapi.

5. Tahan terhadap faktor kerusakan eksternal karena hasil bordiran umumnya akan relatif tahan terhadap paparan sinar matahari, gesekan, dan pencucian berulang tanpa mengurangi kualitas atau warna desain.

1. Biayanya lebih mahal ketimbang sablon,terutama jika materi desain yang ingin dicetak berukuran besar, kompleks dan membutuhkan banyak warna.

2. Memiliki keterbatasan pada detail halus dan gradasi warna karena benang bordir biasanya akan membuat warna terlihat lebih mengeblok dan sulit untuk menciptakan ilusi gradasi.

3. Kurang cocok untuk desain yang berukuran terlalu kecil karena jika dipaksakan malah akan merusak resolusi desainnya.

4. Tidak cocok untuk diterapkan pada bahan yang tipis, karena nantinya bahan tersebut malah akan menjadi berkerut, melar, atau rusak karena tarikan dan gumpalan benang yang kuat.

Teknik Printing Heat Press

1. Kualitas ketajaman tinggi dengan detail yang akurat, sehingga hasil cetakan akan terlihat lebih realistis dan juga sangat mampu untuk menciptakan adanya gradasi warna.

2. Selain memungkinkan gradasi warna, teknik printing ini juga memungkinkan fleksibilitas warna penuh dengan ketajaman yang optimal.

3. efisiensi untuk produksi satuan hingga menegah tanpa perlu khawatir biaya membengkak.

4. Proses transfer materi desain terbilang cepat, bahkan hanya membutuhkan beberapa detik hingga satu menit per tas.

5. Hasil cetakan yang diciptakan terbilang konsisten karena  prosesnya dikontrol oleh mesin dengan pengaturan suhu, tekanan, dan waktu yang presisi.

1. Daya tahannya bisa sangat tidak pasti, karena akan tergantung dengan jenis bahan yang dijadikan media transfer.

2. Tekstur hasil cetakan kadang kali terasa pada permukaannya, sehingga bagi beberapa orang mungkin akan cukup mengganggu.

3. Kurang efisien jika dipakai untuk produksi tas massal dalam jumlah besar.

4. Lebih berpotensi mudah rusak dan mudah mengelupas, terutama jika pengaturan suhu yang salah atau waktu pengepresan yang terlalu lama.

5. Memiliki batasan area cetak karena akan tergantung dari ukuran plat mesin heat press yang dimiliki.

Rekomendasi Teknik Berdasarkan Jenis Logo dan Budget

Karena akan menjadi bagian krusial yang nantinya akan menentukan nilai visibilitas dan identitas tas custom yang dibuat, tentu dalam menentukan teknik printing tas kita tidaklah bisa sembarangan. Dimana pemilihan teknik teknik  tersebut hendaknya dilakukan secara cermat dan didasarkan pula oleh jenis logo yang akan dicetak serta jumlah budget yang dimiliki, karena secara garis besar sendiri sebetulnya dapat diketahui jika jenis logo dan juga jumlah budget ini pada dasarnya memang dapat dianggap sebagai dua faktor penentu utama yang nantinya akan sangat mempengaruhi efisiensi rencana anggaran pengadaan tas custom, kualitas akhir, hingga finishing looknya.

Oleh sebab itu, tentu wajar saja bukan jika pemilihan teknik printing tas ini umumnya memang dianggap sebagai salah satu bagian dari strategi dan tidak boleh dipilih secara acak saja, melainkan sangat diharuskan untuk mempertimbangkan budget yang tersedia, serta jenis atau kompleksitas logo yang dimiliki guna menjamin hasil cetakan terbaik dan kesesuaian dengan tujuan pembuatan atau pengadaan tas custom tersebut. Karena pada dasarnya pun tidak ada satu pun teknik yang sempurna untuk semua kebutuhan, tetapi yang ada adalah teknik yang paling tepat untuk kondisi spesifik, misalnya saja seperti pada contoh rekomendasi teknik printing berikut ini:

Teknik Printing untuk Budget Ketat dengan Jenis Logo Sederhana

Untuk teknik printing dengan jumlah budget ketat namun membutuhkan jumlah pemesanan berskala sedang sampai besar biasanya kita akan direkomendasikan untuk menggunakan teknik printing tas berupa sablon manual atau screen sablon, terutama jika jenis logo yang dimiliki sederhana dan hanya mengandung tulisan nama perusahaan atau ikon ikon sederhana dengan 1 sampai 2 warna saja. Dimana adapun alasan kenapa teknik printing ini dianggap paling cocok untuk dipilih jika memiliki budget terbatas dan jenis logo sederhana tentu saja dikarenakan teknik sablon manual ini yang sebetulnya memiliki biaya produksi paling ekonomis.

Yang mana, adanya hal tersebut pun tentu saja bisa terjadi dikarenakan biaya setup awal untuk pembuatan screen sablon yang diperlukan untuk produksi massal (misalnya 500+ tas) akan terbagi rata ke banyak unit, sehingga akan membuat harga per tasnya menjadi sangat murah. Oleh sebab itu, jika kita sedang mencari solusi hemat biaya untuk tas custom dalam jumlah besar namun dengan keterbatasan dana, maka memilih teknik printig berupa sablon manual ini tentu saja adalah pilihan yang paling tepat dan efisien. Apalagi meskipun biaya produksinya murah, namun kualitas yang ditawarkan pun tentu tetap baik dan sangat cocok untuk mencetak desain logo sederhana.

Teknik Printing untuk Budget Menegah dengan Jenis Logo Kompleks

Jika memiliki jumlah budget yang cukup atau menegah dengan jenis logo kompleks dan hanya membutuhkan tas custom dalam jumlah sedikit, maka teknik printing tas yang disarankan biasanya adalah menggunakan teknik sablon DTF, DTG atau bisa juga menggunakan teknik heat press. Dimana teknik teknik tersebut umumnya memang sangat disarankan untuk dipakai mencetak materi materi desain dengan tingkat kompleksitas tinggi, baik itu dikarenakan mengandung banyak warna atau bahkan gradasi warna, memiliki detail halus, hingga menjadikan adanya potret suatu objek sebagai bagian dari rancangan desain yang ingin dicetak pada permukaan bahan tas.

Karena tidak dapat dipungkiri jika untuk pemesanan tas dalam jumlah satuan hingga dibawah 500 pcs, biaya per unit dari sablon DTF, DTG dan heat press ini biasanya memang cenderung lebih kompetitif daripada sablon manual yang harga per unitnya akan lebih murah jika jumlahnya sangat besar (ribuan). Mengingat meskipun proses pencetakan dengan teknik digital ini relatif lebih cepat, termasuk itu untuk desain kompleks sekalipun, namun dikarenakan ketiganya menggunakan metode berbasis digital atau transfer satu per satu, bukan massal seperti sablon manual yang bisa mencetak banyak tas sekaligus dalam satu screen tentu akan membuat waktu produksi per tas lebih lama, sehingga kurang efisien untuk ribuan pcs.

Teknik Printing untuk Budget Fleksibel dengan Jenis Logo Premium

Bila berbicara tentang jenis logo berpenampilan premium dan jumlah budget produksi yang fleksibel dan bisa menyesuaikan dengan rekomendasi teknik printing terbaik, tentu sudah barang pasti kita akan menyarankan penggunaan teknik printing tas dengan cara dibordir saja. Terlebih jika logo premium perusahaan atau acara yang akan ditampilkan memiliki materi desain signifikan serta penuh detail, dan ingin dicetak dengan tampilan yang ikonik karena sengaja dibuat menggunakan aksen timbul atau 3D agar bisa sungguhan memberikan adanya kesan mewah, berkelas, juga profesional yang optimal.

Dimana adanya hal tersebut pun tentu saja dikarenakan teknik printing brodir ini sendiri yang pada dasarnya memang memiliki biaya awal yang lebih tinggi untuk digitalisasi desain dan biaya tusukan benang per desain, sehingga kita membutuhkan adanya anggaran yang fleksibel untuk dialokasikan guna penerapan teknik ini pada proses pembuatan tas custom. Apalagi meskipun lebih mahal, tetapi tetap tidak dapat dipungkiri jika daya tahan dari teknik bordir ini pun hendaknya juga memang dikenal begitu luar biasa dan bisa bertahan dalam jangka panjang untuk tas premium karena tidak akan luntur, pudar, retak, atau mengelupas seperti beberapa jenis cetakan tinta.

Durabilitas dan Kualitas Hasil Printing

Menjadi teknik printing tas yang diketahui paling umum digunakan dalam setiap proses pemindahan materi desain pada tas custom, secara tidak langsung memang menjadikan keberadaan dari teknik printing sablon, bordir dan juga heat press ini bukan lagi menjadi hal asing untuk didengar dalam dunia produksi tas, utamanya tas custom. Namun sebagaimana sudah disinggung pula sebelum sebelumnya, jika ketiga macam teknik printing tas ini pada dasarnya memang memiliki karakteristiknya masing masing, tidak terkecuali terkait durabilitas dan kualitasnya, sehingga pada  pemilihannya tentu harus pula didasarkan oleh bagaimana durabilitas dan juga kualitas itu pula, seperti berikut ini:

Teknik Printing Durabilitas

Kualitas

Teknik Printing Sablon

Durabilitas yang dimiliki oleh teknik printing sablon ini dapat dikatakan berada pada taraf yang cukup beragam karena tergantung dari jenis sablon yang dipakai, namun yang jelas rata rata durabilitas cetakan yang dihasilkannya memang termasuk ke dalam golongan baik, terutama jika dibandingkan dengan beberapa teknik printing digital.

Tetapi yang jelas, secara umum dapat diketahui jika durabilitas pada teknik printing satu ini hendaknya memang akan sungguhan dapat bertahan sangat lama jika menggunakan tinta berkualitas baik (terutama plastisol atau rubber) dan melalui proses curing yang benar, sehingga nantinya hasilnya pun tidak akan mudah pudar, luntur, atau bahkan mengelupas.

Kualitas dari teknik printing tas dengan cara sablon biasanya akan memiliki karakteristik unik yang membuatnya menjadi tampak cukup unik dan menonjol. Dimana dapat diketahui jika teknik sablon ini umumnya akan menawarkan kualitas warna yang solid, pekat, terutama untuk diterapkan pada desain logo sederhana, berbasis blok warna, dan tidak memerlukan detail yang rumit atau gradasi warna.

Namun meskipun masih tergolong ke dalam jajaran teknik printing yang berkualitas, tetapi tidak dapat dipungkiri jika penerapan teknik printing satu ini hendaknya memang akan kurang cocok untuk dipakai oleh kita yang memprioritaskan kekuatan warna dan ketahanan prima dalam jangka waktu panjang.

Teknik Printing Bordir

Jika berbicara tentang durabilitasnya, dapat dikatakan jika teknik bordir ini hendaknya memang hadir dengan nilai yang sempurna bahkan luar biasa, karena tidak dapat dipungkiri bila durabilitas terbaik adalah salah satu keunggulan utama dari tekik ini yang membuatnya sering dianggap sebagai yang terbaik di antara semua metode dekorasi tas lainnya.

Dimana adanya hal tersebut tentu saja tidak terlepas dari bagaimana teknik bordir ini yang umumnya dinilai sangat mampu untuk menghasilkan desain tahan lama karena prinsip dasarnya adalah menjahitkan benang secara langsung ke dalam serat kain tas, sehingga sangat berbeda dengan teknik printing lainnya, yang biasanya hanya melapisi permukaan, sedangkan teknik bordir ini justru secara garis besar malah membentuk bagian integral dari kain itu sendiri.

Kualitas printing pada tas custom yang menggunakan teknik bordir umumnya akan dikenal sangat tinggi dan juga memiliki karakateristik ikonik dan unik yang akan membuatnya tampak sangat berbeda jika dibandingkan dengan teknik printing lain yang berbasis tinta.

Dimana adanya hal tersebut pun tentu saja disebabkan oleh teknik bordir ini sendiri yang pada dasarnya dikenal sebagai metode dekorasi tekstil  menggunakan benang untuk menjahit desain atau logo langsung ke permukaan tas, yang kemudian membuat kualitasnya sangat tinggi utamanya dalam hal tampilan premium, dan profesionalisme.

Apalagi selain itu, teknik bordir ini pun umumnya juga dapat memberikan kesan dimensi dan tekstur unik yang tentu saja tidak bisa ditiru oleh teknik cetak lain, sehingga jika prioritas kita pada tas custom adalah tampilan mewah, dan kesan profesional yang tak lekang waktu, dengan desain yang tidak memerlukan detail ekstrem atau gradasi warna, maka bordir adalah pilihan kualitas terbaik.

Teknik Printing Heat Press

Sama seperti pada teknik printing sablon, teknik heat press ini umumnya juga memiliki durabilitas yang cukup bervariasi, karena kekuatan dan daya tahan yang diciptaknnya biasanya akan sangat bergantung dari konsistensi suhu, tekanan serta jenis bahan yang digunakan sebagai kanvasnya.

Sehingga untuk memastikan durabilitas yang optimal pada teknik printing heat press ini, ada baiknya untuk selalu memastikan jenis dan karakter dari material transfer yang akan digunakan serta media kanvasnya untuk memastikan jika tas custom yang dicetak mendapatkan daya tahan yang sesuai dengan harapan. 

Karena merupakan sebuah teknik printing yang menggunakan metode menempelkan desain pada permukaan bahan tas menggunakan alat press dan suhu panas tertentu, tentu secara tidak langsung memang membuat kualitas cetakan desain dari teknik ini kadang kali tidak semaksimal sablon apalagi bordir yang sudah terintegrasi dengan bahan kainnya. Sehingga jika berbicara tentang kualitas, maka teknik ini akan cukup bergantung pada bagaimana operator menentukan settingan alat hear press serta pemilihan jenis dan karakter bahan tasnya.

Biaya Perbandingan Setiap Teknik

Dengan segala kelebihan, kekurangan, durabilitas, kualitas juga segala macam karakteristik lain yang melekat pada masing masing teknik printing tas, tentu secara tidak langsung memang telah menjadikan perkara menentukan pilihan teknik printing yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan apalagi kesanggupan anggaran bukan lagi menjadi hal yang mudah. Namun meskipun begitu tidak dapat dipungkiri jika memikirkan segala pertimbangan, terutama dalam hal ini membandingkan biaya setiap teknik printing untuk tas custom hendaknya memang merupakan hal penting yang akan membuat keputusan paling efisien dan sesuai dengan perhitungan budget.

Karena tidak dapat dipungkiri jika dengan memahami, memperhatikan, mempertimbangkan dan juga memikirkan perbedaan atau perbandingan biaya antara tiap teknik printing tas tersebut, yang biasanya juga akan difaktori oleh sejumlah hal krusial sebelum memutuskan pilihan teknik printing tas paling tepat, nantinya memang akan membuat kita menjadi lebih bijak untuk menentukan teknik printing mana yang sekiranya paling tepat untuk diterapkan pada proses produksi tas custom. Mengingat dengan memahami perbandingan biayanya tersebut, kita tentu saja bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis, serta sesuai dengan budget dan target jumlah produksi tas.

Dan didasarkan dari hal tersebut, maka dapat diketahui jika untuk melihat perbandingan biaya dari setiap teknik printing tas tersebut, umumnya kita memang akan diharuskan untuk menentukan struktur biayanya terlebih dahulu dengan yang paling utama serta pertama adalah menentukan biaya setup awal atau fixed cost dimana biaya ini biasanya akan dikenakan sekali di awal, terlepas dari jumlah tas yang dicetak. Lalu selanjutnya biaya produksi per unit atau variable cost yang biasanya akan mencakup bahan baku, tenaga kerja, dan proses cetak per tas, contohnya saja seperti dapat dilihat pada contoh estimasi biaya per teknik printing berikut ini:

  • Contoh estimasi biaya sablon 
    • Biaya pembuatan screen bisa berkisar antara Rp 50.000 – Rp 150.000 per warna.
    • Biaya cetak per tas (untuk 1 warna) bisa mulai dari Rp 3.000 – Rp 10.000 (tergantung ukuran dan kerumitan area cetak) untuk jumlah besar.
    • Jadi, jika mencetak 100 tas dengan 2 warna, kita akan membayar 2 x Rp 100.000 (setup) + 100 x (Rp 3.000 x 2 warna) = Rp 200.000 + Rp 600.000 = Rp 800.000. Artinya per tas Rp 8.000. Tapi jika hanya 10 tas, akan jadi Rp 200.000 + Rp 60.000 = Rp 260.000 atau Rp 26.000 per tas (jauh lebih mahal).
  • Contoh estimasi biaya bordir 
    • Biaya digitizing desain bisa mulai dari Rp 50.000 – Rp 200.000 (tergantung kerumitan).
    • Biaya bordir per tusukan biasanya dihitung per 1.000 tusukan. Logo kecil bisa sekitar 3.000 – 5.000 tusukan. Biaya per 1.000 tusukan bervariasi, misalnya Rp 1.000 – Rp 2.000. Jadi, untuk logo 5.000 tusukan, biaya bordir per tas bisa sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000. Untuk logo yang lebih besar, bisa mencapai puluhan ribu per tas.
  • Contoh estimasi biaya heat press
    • Biaya cetak media transfer per cm² atau per area (misalnya A4, A3). Harga per lembar A4 bisa sekitar Rp 20.000 – Rp 35.000, lalu ada biaya press ke tas sekitar Rp 5.000 – Rp 10.000. Jadi, total per tas sekitar Rp 25.000 – Rp 45.000 untuk ukuran A4.

Nah itulah dia sedikit pembahasan tentang beberapa teknik printing tas custom yang dapat disimak sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan pilihan tepat. Namun perlu untuk dipahami, jika guna menjawab pertanyaan mana sekiranya teknik printing tas yang terbaik, hendaknya hal tersebut akan kembali lagi pada bagaimana kebutuhan dan juga jumlah budget yang dimiliki. Tetapi bagi anda yang sekiranya masih memiliki keraguan atau kebingungan tentang teknik printing tas, kini anda bisa mengkonsultasi teknik printing terbaik untuk logo anda tersebut pada Karya Bintang Abadi dengan cara langsung menghubungi kontak CS kami.

Berlangganan untuk update dari kami

Jadilah yang paling pertama mendapatkan update dari kami

Mungkin anda juga suka

rumah tas lucu malang
Informasi

10 Model Tas Terbaik di Rumah Tas Lucu Malang

Sebelum membahas tentang model model tas milik rumah tas lucu malang yang saat ini dikenal tengah meroket tinggi dengan koleksi koleksi produk menawannya, dalam hal

Copyright 2022 © Karya Bintang Abadi